Total Tayangan Halaman

tissa zone

.

ღ٩(●̮̮̃•̃)۶ღ

Jumat, 24 Desember 2010

makalah ttg pnykit Fowl pox pd ayam

BAB I
PENDAHULUAN
Ternak ayam lokal hampir semuanya dipelihara oleh peternak kecil di perkotaan maupun di pedesaan. Umumnya ayam dipelihara secara ekstensif (tidak dikandangkan) dan bila dikandangkan tempatnya sangat dekat bahkan berbaur dengan pemukiman. Pembudidayaan ayam lokal belum mengikuti good farming practice, sehingga sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Penyakit fowl pox atau penyakit cacar merupakan salah satu penyakit yang sering di derita oleh unggas.
Tujuan penyusunan makalah tentang Penyakit Fowl Pox pada Unggas adalah untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri penyakit fowl pox, infeksi fowl pox, gejala fowl pox dan pencegahan penyakit fowl pox pada unngas.
Manfaat dari mempelajari penyakit fowl fox pada unngas yaitu dapat berupaya untuk memutus mata rantai utama penyebaran penyakit fowl pox antar unggas maupun manusia.





BAB II
ISI
2.1. Pengenalan Penyakit Fowl Pox pada Unggas
Fowl pox disebut juga sorehead, avian dhypteria atau cacar ayam adalah penyakit cacar yang menyerang unggas terutama ayam. Pada bentuk kering angka kesakitan dan angka kematian rendah (1-2)%, tetapi pada bentuk basah angka kematian bisa mencapai 5%. Fowl Pox merupakan penyakit infeksi yang penularanya sangat lambat. Pada ayam petelur umumnya menginfeksi pada saat mulai bertelur. Pada ayam pedaging menyebabkan pertumbuhan terhambat. Fowl Pox disebabkan oleh virus yang masuk dalam famili Poxviridae, genus avipox yang disebut virus fowl pox (virus Borrelota aviu) dan menyerang semua jenis ayam terutama ayam usia muda. Penyakit yang disebut juga dengan pox, avian pox atau cacar ayam ini menyerang ayam pada segala golongan umur dan menyebar ayam pada segala golongan umur dan menyebar secara perlahan. Fowl Pox pada masing masing bangsa unggas disebabkan oleh strain virus yang berbeda-beda, tapi macam-macam strain virus tersebut membentuk kekebalan silang meskipun tidak sempurna. Virus Fowl Pox diketahui sangat immunogenik sehingga menimbulkan kekebalan yang lama. Virus ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel-sel kulit dan sel-sel selaput lendir. Pada keadan kering misalnya didalam keropeng yang terlepas virus dapat bertahan hidup 3-4tahun..
Terdapat dua jenis bentuk penyakit cacar yaitu Cutaneous type (dry pox) dan Diphtheritic type (wet pox). Cutaneous type (dry pox) yaitu cacar yang berbentuk luka keropeng ditemukan di daerah jengger, pial, sekitar mata dan lubang telinga. Diphtheritic type (wet pox) yaitu cacar yang menyerang daerah permukaan bagian dalam yang basah seperti mulut, lidah, tenggorok, saluran hidung dan kadang-kadang daerah tembolok. Bagin tubuh ayam yang terserang penyakit ini berwarna kekuningan, berbentuk seperti kanker dan terjadi luka yang disertai keluarnya cairan kental (exudate).

2.2. Infeksi Virus Fowl Pox pada Unggas
Ayam dengan daya tahan tubuh yang sedang menurun mudah diserang penyakit cacar, misalnya stress atau kekurangan vitamin A. Virus penyakit cacar dapat masuk ketubuh ayam melalui luka-luka atau goresan pada kepala atau dalam mulut dan dapat juga menular melalui kontak langsung dengan cara saling mematuk (kanibalisme) atau melalui kontak antara ternak sakit dengan ternak sehat. Bisa juga menular melalui perantaraan nyamuk gologan Aedes dan Culex, lalat dan serangga pengisap darah yang membawa poxvirus, kemudian menginfeksi ayam sehat (penularan secara tak langsung). Nyamuk tertular pada saat menghisap darah ayam penderita cacar. Bila nyamuk yang tertular tersebut menghisap darah ayam yang sehat maka virus akan masuk ke dalam darah ayam ini melalui luka tusukan. Selain itu, bisa menular melalui telur yang dihasilkan dari induk yang tertular virus cacar ini.
Selain menyerang jaringan kulit, penyakit fowl pox juga menyerang saluran pencernaan. Diphtheritic type (wet pox) termasuk jenis cacar yang menyerang saluran pencernaan. Cacar ini menyerang daerah permukaan yang bagian dalamnya basah, seperti mulut, lidah, tenggorok, saluran hidung dan kadang-kadang daerah tembolok. Cacar ini berwarna kekuningan, berbentuk seperti kanker dan berbentuk luka mengeju. Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.


2.3. Gejala Fowl Pox pada Unggas
Gejala fowl pox dapat diamati bentuk difterik (secara basah) dan bentuk kulit atau noduler (secara kering). Bentuk difterik sifatnya basah dengan gejala terlihat bercak difterik yang berwarna kekuning-kuningan pada selaput lendir rongga mulut dan larynx. Dari bercak tersebut akan terbentuk “selaput semu” yang seringkali menyebabkan penyumbatan saluran nafas sehingga ayam mati tercekik. Pada pemeriksaan histologik terhadap jaringan ayam yang sakit akan ditemukan Bollinger bodies (Badan Bollinger) pada kulit dan mukosa saluran pernafasan. Bentuk kulit atau noduler sifatnya kering dengan gejala mula-mula terbentuk lesi fokal berwarna merah jambu pada jengger, pial dan bagian tubuh lain yang tidak berbulu. Fokus ini kemudian bergabung dan membesar sehingga terbentuk keropeng besar berwarna hitam seperti kudis yang akan bertahan sampai dua minggu dan diikuti dengan pengelupasan dan kesembuhan. Bila keropeng dilepas maka akan terjadi perdarahan dari lapisan dibawahnya. Pada pemerikasaan bedah bangkai, cacar bentuk difterik dapat dikenali dengan adanya hiperplasia nodular pada mukosa faring dan trakhea serta adanya penyumbatan oleh eksudat padat di dalam celah suara (glottis) dan mengakibatkan sesak nafas (asphyxia).
Ayam yang terserang penyakit cacar biasanya akan menjadi kurus karena pertumbuhannya terhambat dan tingkat produksinya (telur atau daging) menurun. Suara nafas abnormal akan terdengar terutama apabila ayam tersebut dipelihara dengan ventilasi kurang optimal. Penyakit ini menyerang ayam selama 3-4 minggu. Namun jika terjadi komplikasi, penyakit ini akan menyerang ayam lebih lama. Tingkat kematian (mortality) pada ayam relatif rendah. Namun pada kasus tertentu mortality bisa mencapai 50%.


2.4. Pencegahan Fowl Pox pada Unggas
Pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi, sanitasi yang baik dan hindari kemungkinan yang menyebabkan ayam luka. Terramycin dapat digunakan untuk mengobati luka yang memungkinkan bakteri masuk dengan cara mengoleskannya. Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi ada ayam. Pemberian Vaksinai dapat dilakukan dengan penyuntikan Sub cutan/bawah kulit dengan ukuran jarum khusus. Ada dua tipe vaksin virus hidup yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit cacar (pox) yaitu vaksin fowl pox dan pigeon pox. Vaksinasi biasanya dilakukan ketika ayam mulai terserang. Namun bisa juga dilakukan pada sembarang umur jika memang diperlukan. Vaksinasi biasanya dilakukan dengan cara wing web menggunakan jarum bermata dua yang sebelumnya dicelupkan ke vaksin fowl pox. Botol vaksin harus dibuka secepatnya sebelum membuka botol vaksin baru. Semua botol bekas vaksin dan jarumnya harus segera dimusnahkan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan benjolan-benjolan yang berisi nanah dengan air hangat, selanjutnya diolesi Metylen blue 1% atau Gentian Violet. Pada daerah yang populasinya padat maka risiko penularan penyakit cacar menjadi tinggi. Oleh karenanya vaksinasi dilakukan lebih ketat yaitu 4 minggu dan diulang pada umur 4 bulan. Sedangkan pada daerah dengan populasi relatif sedikit vaksinasi cukup dilakukan sekali yaitu pada umur antara 8 – 12 minggu. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Fowl Pox terutama bentuk basah. Usaha yang dapat dilakukan adalah menjaga supaya kondisi badan cepat membaik dan meningkatkan nafsu makan dengan memberikan vitamin. sedangkan untuk mencegah infeksi sekunder bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik.





BAB III
KESIMPULAN
Fowl pox (cacar) merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus fowl pox (virus Borrelota aviu). Terdapat dua jenispenyakit ini, yaitu Cutaneous type (dry pox) merupkan cacar yang berbentuk luka keropeng dan Diphtheritic type (wet pox) yaitu cacar yang menyerang daerah permukaan bagian dalam yang basah. Angka kesakitan dan angka kematian pada bentuk kering rendah yaitu sebesar 1-2 %, tetapi pada bentuk basah angka kematian bisa mencapai 5%. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Fowl Pox terutama bentuk basah. Oleh karena itu, vaksinasi dan sanitasi yang baik diperlukan untuk mencegah penularan penyakit ini.






DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2010. Avian Pox (Cacar Unggas). www.pusat kesehatanhewan.com
(diakses pada 3 Desember 2010 pada pukul 11.10)

Fadilah, R. dan A. Polana. 2005. Aneka Penyakit pada Ayam dan Cara Mengatasinya. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Hasan. 2010. Cacar yang Menyerang pada Unggas. www.poultryindonesia.com
(diakses pada 3 Desember 2010 pada pukul 11.35)

Sauvani. 2010. Penyakit dan Pengobatan. www.centralunggasfarm.com
(diakses pada 3 Desember 2010 pada pukul 11.30)

Setiawan, I. 2010. Fowl Pox (Cacar Ayam). www.centralunggasfarm.com
(diakses pada 3 Desember 2010 pada pukul 11.23)

Sulandari et al. 2007. Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Ayam Lokal Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Tabbu, C. R. 2010. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Kanisius, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar