Total Tayangan Halaman

tissa zone

.

ღ٩(●̮̮̃•̃)۶ღ

Minggu, 26 Desember 2010

BAHAN PAKAN

1. Jagung kuning
Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan.

Kandungan nutrisi jagung :

* Bahan kering : 75 – 90 %
* Serat kasar : 2,0 %
* Protein kasar : 8,9 %
* Lemak kasar : 3,5 %
* Energi gross : 3918 Kkal/kg
* Niacin : 26,3 mg/kg
* TDN : 82 %
* Calcium : 0,02 %
* Fosfor : 3000 IU/kg
* Asam Pantotenat : 3,9 mg/kg
* Riboflavin : 1,3 mg/kg
* Tiamin : 3,6 mg/kg


Sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya, sumber Xantophyll, dan asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung kuning sebesar 1,6%, tertinggi diantara kelompok biji-bijian.

2. Dedak halus
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak.

Kandungan nutrisi dedak :

* Bahan kering : 91,0 %
* Protein kasar : 13,5 %
* Lemak kasar : 0,6 %
* Serat kasar : 13.0 %
* Energi metabolis : 1890,0 kal/kg
* Calcium : 0,1 %
* Total Fosfor : 1,7 %
* Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg
* Riboflavin : 3,0 mg/kg
* Tiamin : 22,8 mg/kg


Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya

3. Bungkil Kacang Kedelai
Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah mengandung “penghambat trypsin” yang harus dihilangkan oleh pemanasan atau metoda lain, sedangkan bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai.

Kandungan nutrisi bungkil kacang kedelai :

* Protein kasar : 42 – 50 %
* Energi metabolis : 2825 - 2890 Kkal/kg
* Serat kasar : 6 %


Yang menjadi faktor pembatas pada penggunaan kedelai ini adalah asam amino metionin.

4. Bungkil Kacang Tanah
Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya. Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan kualitas bungkil ini, selain dari kualitas tanah, pengolahan tanah dan varietas kacang itu sendiri.

Kandungan nutrisi bungkil kacang tanah :

* Bahan kering : 91,5 %
* Protein kasar : 47,0 %
* Lemak kasar : 1,2 %
* Serat kasar : 13,1 %
* Energi metabolis : 2200 Kal/kg


Kadar metionin, triptofan, treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga mudah tercemar oleh jamur beracun Aspergillus flavus.

5. Minyak Nabati
Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2 – 6 %.

6. Hijauan
Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar